Monday, 31 March 2014

WILLIAM JAMES

TOKOH FUNGSIONALISME

William James (January 11, 1842 – August 26, 1910)
William James (1842-1910), adalah filsuf dan psikolog Amerika yang paling berpengaruh, dia dilahirkan di kota New York , akan tetapi menghabiskan masa kecilnya di Eropa. Pendidikan dasarnya tidak seperti anak kebanyakan dan cenderung berganti-ganti, dikarenakan seringnya berpindah dari satu kota ke yang lain dan juga keinginan ayahnya agar dia lebih berkembang. Dia melewatkan masa pendidikannya disekolah umum dan dari guru bimbingan pribadinya di Swiss, Prancis, Inggris dan Amerika. Sejak 1872 hingga 1907, ia menuntut ilmu di Harvard. Pada mulanya James mempelajari fisiologi, kemudian beralih ke psikologi, dan terakhir filsafat. Pragmatisme William James memiliki pengaruh yang cukup dominan dalam filsafat pragmatisme yang merupakan pemikiran khas Amerika. Karya William James antara lain Pragmatism, The Will to Believe, The Varietis of Religion Experience, The Meaning of Truth, dan beberapa karya lainnya.

Teori James akan insting sangatlah bersifat individualis dan sangatlah kolot pada pelaksanaannya. mengesampingkan pernyataannya mengenai perubahan insting, yang berlawanan dengan diskusinya pada “Iron Law of Habit/Hukum Utama Kebiasaan” dan kepercayaannya akan tujuan dasar pendidikan sebagai pengembangan awal kebiasaan individual dan kelompok, dalam pembentukan masyarakat yang lebih sempurna. Singkatnya, James menegaskan, dasar dari semua pendidikan adalah mengumpulkan semua insting asli yang dikenal oleh anak-anak, dan tujuan pendidikan adalah organisasi pengenalan kebiasaan seagai bagian dari diri untuk menjadikan pribadi yang lebih baik. Sumbangan James yan paling berpenaruh terhadap metode pendidikan adalah hubungannya dengan susunan kebiasaan. James mengtakan: `

“Hal yang paling utama, disemua tingkat pendidikan, adalah untuk membuat ketakutan kita menjadi sekutu bukan menjadi lawan. Untuk menemukan dan mengenali kebutuhan kita dan memenuhi kebutuhan dalam hidup. Untuk itu kita harus terbiasa, secepat mungkin, semampu kita, dan menjaga diri dari jalan yang memberi kerugian kepada kita, seperti kita menjaga diri dari penyakit. Semakin banyak dari hal itu didalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita lakukan dengan terbiasa, semakin banyak kemampuan pemikiran kita yang dapat digunakan untuk hal yang penting lainnya.”


Daftar Pustaka

Website

Friday, 28 March 2014

WILLIAM JAMES

Tokoh Fungsionalisme

William James dalam aliran fungsional adalah ahli psikologi dan filsuf  Amerika Serikat. Ia lahir di kota New York pada tahun 1842. James mengawali karirnya di bidang akademik dengan menjadi pengajar fisiologi dan anatomi di Universitas Harvard pada tahun 1872. Dari kedua bidang itulah pada akhirnya james mendalami dan mengembangkan bidang psikologi sebagai generasi pertama di bidang tersebut (Helyar, 2007). Khusus untuk psikologi pendidikan James menyatakan bahwa bidang ini memiliki peran yang sangat penting, terutama untuk mengarahkan perilaku dan kebiasaan sebagai hasil dari belajar. Dan seperti halnya John Dewey, ia meyakini bahwa belajar yang baik harusnya didasari oleh kehidupan nyata.

William James (1842-1910)

William James menekankan betapa pentingnya para guru untuk mempelajari dan memahami kebutuhan dan minat para siswanya. Dengan memahami keduanya maka menurut William James akan lebih mudah mengarahkan siswa untuk mengembangkan perilaku yang baik. Belajar akan lebih efektif jika anak ditempatkan dalam lingkungan yang memberi mereka kebebasan dan motif yang kuat (Pajares, 2009). James menentang peradigma lama yang memperlakukan siswa sebagai pikiran kosong yang harus diisi oleh guru. James memiliki keyakinan bahwa manusia, terutama pikiran dan perasaannya, adalah persifat aktif serta mengalami perkembangan kompleks dengan perbagai aspek seperti pikiran, perasaan, motif, kekuatan dan juga resistensi yang unik pada tiap individu (Barzun, 2005).



Daftar Pustaka

Website
http://fkip.wiraraja.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/TEORI-FUNGSIONAL.pdf 28-03-2014

WILLIAM JAMES

Tokoh Fungsionalisme

Timeline of Events:
Born January 11, 1842 in New York City

  • 1869 - Received M.D. frm Harvard
  • 1875 - Began teaching psychology at Harvard
  • 1882 - Death of William's father, Henry James Sr
  • 1890 - Published The Principles of Psychology
  • 1892 - Turned lab over to Hugo Munsterberg
  • 1897 - Published Will to Believe and Other Essays
  • 1907 - Published Pragmatism and officially resigned from Harvard
Died August 26, 1910 at the age of 68










William James dilahirkan dalam keluarga kaya. Ayahnya sangat tertarik pada filsafat dan teologi dan berusaha untuk memberikan anak-anaknya dengan pendidikan yang kaya. Anak-anak James sering melakukan perjalanan ke Eropa. William James kemudian menjadi salah satu tokoh paling penting dalam psikologi, sementara saudara Henry James menjadi salah satu paling diakui novelis Amerika.

James mendefinisikan psikologi sebagai "the science of Mental Life”, kedua fenomena dan kondisi mereka" (James, 1890). Fenomena termasuk perasaan, keinginan, kognisi, kebiasaan, kenangan, penalaran, dan keputusan. James mempelajari mereka dengan analisis introspektif informal pengalaman sadar sendiri. James menentang pendekatan Wundt-Titchener untuk mempelajari kesadaran, ia diuraikan keberatannya dalam sebuah makalah yang kuat dan meyakinkan berjudul Some Omissions of Introspective Psychology (James, 1884).

Bagi James, fitur yang luar biasa dari kesadaran manusia adalah bahwa hal itu adaptif, yaitu, memungkinkan kita untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kita. Kesadaran juga memiliki sejumlah karakteristik lain (James, 1890).

1. Itu bersifat pribadi. Kesadaran saya adalah milikku sendiri, melainkan individu, bukan bagian dari kesadaran umum atau pikiran kelompok. Pikiranku adalah milikku, dan milikmu adalah milikmu.

2. Hal ini selalu berubah. Kami terus melihat, mendengar, penalaran, bersedia, teringat, dan kerinduan, sehingga kesadaran tidak statis tetapi aliran.

3. Hal ini terus menerus. Kesadaran tidak dicincang menjadi potongan atau quanta untuk kenyamanan psikolog introspectionist. Ini adalah aliran berkelanjutan.

4. Hal ini selektif. Kita lahir ke dunia yang dijelaskan James dalam sebuah metafora dikenal sebagai "one great blooming, buzzing confusion” (James, 1890) di mana "suara, pemandangan, sentuhan, dan nyeri mungkin salah satu bentuk berkembang yang belum dianalisis kebingungan" (James, 1890). Jika kebingungan ini dianalisis, kesadaran menjadi selektif.


Daftar Pustaka

Website
http://highered.mcgraw-hill.com/sites/dl/free/0072849657/90987/hothersall_ch09.pdf 28-03-2014
http://psychology.about.com/od/profilesofmajorthinkers/p/jamesbio.htm 28-03-2014





























Thursday, 27 March 2014

WILLIAM JAMES

Tokoh Fungsionalisme

William James (1842-1910)
William James
Salah satu teori yang dikemukakan oleh William James (yang terkenal dengan nama Teori James-Lange) adalah teori yang menjelaskan adanya hubungan antara perubahan fisiologis dengan keadaan emosional. Teori tersebut berawal dengan temuan seorang filsuf Denmark, Carl Large. Carl Large mengemukakan bahwa emosi itu identik dengan perubahan-perubahan salam sistem peredaran darah.

Temuan ini kemudian dikembangkan oleh William James yang kemudian menemukan teori bahwa emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap perubahan-perubahan yang tejadi pada tubuh sebagai respons terhadap rangsangan dari luar. Misalnya seseorang yang menonton sinetron yang mengharukan, ia merasakan emosi sedih dan haru sehingga mengeluarkan air mata.

William James juga mengembangkan teori tentang kesadaran dan konsep diri (self). Ia melihat kesadaran sebagai adaptasi manusia dalam usahanya mempertahankan jenis dan dirinya (teori evolusi). Kesadaran bukanlah sesuatu yang statis, melainkan merupakan suatu proses yang terus mengalir. Oleh karena sifatnya yang berubah setiap saat berarti tidak ada keadaan tertentu. Pengetahuan tentang kesadaran tidak dapat diterangkan tanpa mempelajari keadaan-keadaan tertentu dari kesadaran itu. Tentang konsep "diri", William James membedakan dua aspek diri yang berbeda tetapi tidak terpisahkan, yaitu "Aku" (I) dan "Aku sosial" (Social me). "Aku" adalah diri sebagai yang mengetahui sesuatu, dan "Aku sosial" (sosial atau me) adalah diri sebagai suatu yang diketahui secara material, sosial maupun spiritual.




Daftar Pustaka

Buku
Sarwono, S.W. Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang, 2008
Sumanto, M. A. 2013. Psikologi Umum. Yogyakarta: Center of Academic Publishing Service.

Website




Wednesday, 26 March 2014

WILLIAM JAMES

Tokoh Fungsionalisme

Wiliiam James (1842 - 1910)
Pendekatan James dikenal sebagai fungsionalisme
William James lahir tanggal 1 November 1842 di New York City, meninggal pada tanggal 16 Agustus 1910 di Mount Chocura, New Hampshire, Amerika Serikat. Pada 1861 ia masuk Universitas Harvard. Mula-mula ia mempelajari ilmu kimia, kemudian anatomi perbandingan, biologi dan ilmu faal, dan masuk fakultas kedokteran di universitas yang sama pada tahun 1864. Minatnya terhadap psikologi makin kuat waktu ia mengunjungi Jerman pada tahun 1867-1868. Di Berlin ia mengikuti kuliah-kuliah yang diberikan oleh Du Bois Reymond, ahli ilmu faal yang terkenal dan di Heidelberg ia sempat mengikuti kuliah-kuliah yang diberikan oleh Helmholtz dan Wundt. Bersama-sama dengan John Dewey, James mendirikan aliran fungsionalisme dan bersamaan dengan itu James juga merupakan pendukung aliran evolusionalisme.

William James merupakan seseorang yang memberikan pengaruh besar terhadap dunia psikologi atas sumbangan ide-ide nya yang cemerlang. Banyak karya yang telah mereka buat antara lain :
  1. The will to be believe tahun 1897.
  2.  The Variety of Religious Experience 1902.
  3.  Pragmatism 1907.
  4. A Pluralistic Universe 1909.
  5. Essay in Radikal Empirism 1912.

Dalam bukunya yang berjudul “The Principles of Psychology” menjadi salah satu dasar yang digunakan oleh psikologi modern.  Dalam bukunya dituliskan bahwa kesadaran manusia adalah sebuah kekuatan yang aktif, selektif serta bertujuan sehingga manusia itu sendiri dapat membuat pola-pola yang bermakna.



Daftar Pustaka

Buku
Sarwono, S.W. Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang, 2008
Ahmadi, Abu dan Supriono, Widodo. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Website


Tuesday, 25 March 2014

FUNGSIONALISME

Kelompok 2 Psikologi Umum
02 PAE

ANGGOTA :
  1. HUSIEN                                                        1701321582
  2. NURCAHYANI UTAMI DEWI                        1701323285
  3. SARI WAHYU WINARNI                               1701312602
  4. SORAYA PURNAMASARI KURNIAWAN      1701315535
  5. WAN SHEYLA ASSYIFA                               1701289972
Aliran Fungsionalisme

Kelompok kami akan menjelaskan tentang Fungsionalisme dan Tokoh Fungsionalisme William James dengan alirannya. Fungsionalisme muncul setelah adanya aliran-aliran sebelumnya seperti Strukturalisme oleh William Wundt. Tokoh-tokoh aliran fungsionalisme adalah William James, James Rowland Angell, dan John Dewey. Menurut Willliam James, konsep utama pragmatisme adalah bahwa perilaku perilaku manusia digerakkan oleh belief yang dimiliki. Belief berkembang menurut prinsip evolusi "survival of the fittest," yang dipertahankan adalah yang paling dibutuhkan. Fungsionalisme adalah sebuah studi tentang operasi mental atau fungsi-fungsi  kesadaran dalam menjembatani kebutuhan manusia terhadap lingkungannnya. Aliran ini menekankan pada totalitas sehingga pola hubungan manusia dengan lingkungannya merupakan bentuk manifestasi dari totalitas pikiran dan perilaku.

Menurut aliran ini, pikiran, proses mental, persepsi indrawi, dan emosi adalah adaptasi organisme biologis. Aliran ini lebih menekankan pada fungsi-fungsi dan bukan hanya fakta-fakta dari fenomena mental atau dengan perkataan lain, aliran ini berusaha menafsirkan fenomena mental dalam kaitan dengan peranan yang dimainkannya dalam kehidupan dan memandang bahwa psikologi tak cukup hanya mempersoalkan apa dan mengapa terjadi sesuatu (strukturalisme) tetapi untuk apa sesuatu tersebut terjadi (fungsi). Untuk memahami perilaku manusia dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, fungsionalisme lebih menekankan pada aksi psikis daripada gejala psikis.

Fungsionalisme lebih menekankan pada fungsi mental daripada elemen-elemen mental. Fungsi-fungsi psikologis adalah adaptasi terhadap lingkungan. Kemampuan individu untuk berubah sesuai dengan tuntutan lingkungan adalah sesuatu yang penting. Fungsionalisme juga sangat memandang penting aspek terapan atau fungsi dari psikologi itu sendiri.

Perbedaan Aliran Strukturalisme dan Fungsionalisme :
  1. Strukturalisme
  • Segi pendekatannya -> strukturalisme menganalisis struktur dari pikiran
  • Dari pertanyaannya yang muncul -> strukturalisme mempertanyakan apa itu kesadaran?
  • Fokus strukturalisme merupakan elemen kesadaran
     2. Fungsionalisme
  • Segi pendekatannya -> fungsionalisme menganalisis fungsi dari tingkah laku di lingkungan
  • Dari pertanyaannya yang muncul -> fungsionalisme mempertanyakan apa tujuan dari kesadaran dan perilaku?
  • Fokus fungsionalisme pada perilaku
Walaupun berbeda aliran, mereka juga memiliki kesamaan yaitu dari segi metode. Metode menggunakan Metode observasi namun jika Strukturalisme observasinya kepada instropeksi sedangkan Fungsionalisme observasinya fokus kepada perilaku yang muncul.



Daftar Pustaka 

Buku
Sumanto, M. A. 2013. Psikologi Umum. Yogyakarta: Center of Academic Publishing Service.
Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Website
Binusmaya , http://books.google.co.id/ 25-03-2014





TERIMA KASIH 
SEMOGA BERMANFAAT